Conquistadora Velasquez

Gue dan Bagus lagi nunggu Uber di stasiun Kebayoran saat gue mendadak ditelepon.

"Beneran, katanya badannya udah kaku, kayaknya matinya udah dari subuh deh... dari mulutnya keluar darah."

Dan tentunya gue gak percaya. Semalem baru mampir ke rumah, sehat dan lincah, seakan-akan kemarin beranak cuma semacam boker - no biggie, dan dengan brengseknya meninggalkan anak-anaknya yang umurnya baru sehari buat main.

"Nih kalo lo gak percaya."

Cici ngunjukkin video call ke arah mas-mas security yang megang kantong plastik hitam.
Dan gue pikir dia bercanda, karena cara ngomongnya nonchalant sekali. Plus dia sering ngeledekkin gue karena gue main sama kucing liar...

"Rizky tadi foto nanti dia kasih unjuk lo deh."

Kamera hapenya sempet muter ke arah teras rumah dan gue bisa lihat tante-tante dan nyokap gue berdiri di luar semua dengan muka khawatir... gue ga bisa ngomong. Gue belom lihat sungguhan. Gue diem aja dan gue tututp teleponnya tanpa ngomong apa-apa.

Bagus ngelihatin gue dengan muka intense sambil nanya kenapa.

Dora mati.

Kemudian Rizky gantian yang nelepon. Dia bilang the exact same thing sambil nangis sesegukan. Then I did too.

Rizky ngirim sesuatu lewat direct message di Instagram.
Foto Dora, di bawah mobil, tergeletak dengan darah yang keluar dari mulut, mengalir di lantai rumah tetangga sebelah hingga ke pagar... Matanya setengah terbuka dan ada beberapa lalat ngerubungin badannya yang kaku...

Dengkul gue langsung lemes.

I just helped her giving birth.

Mulutnya yang keluar darah, orang-orang pikir sebabnya mungkin internal, she must've eaten something she shouldn't. Atau jangan-jangan ada yang jahat sama dia - but let's not go there.

Air mata gue gak berhenti sampai kulit di sekitar mata gue perih karena gue usap berkali-kali. Kepala gue pun sampe sakit.

Katanya security komplek mau kubur entah dimana, I doubt it, but in my mind, they did it. I just... Man, I miss her to this day. Gue sudah kebiasaan keluar kamar langsung lirik ke depan pintu karena dia suka nungguin gue disitu. Sekarang dah ga ada yang nungguin gue depan pintu. Atau ketok-ketok jendela kamar gue ngajak main. Bolak-balik manggil gue ke depan cuma buat nemenin dia mandi dan bobo siang.



"Manja banget dia sama lo, asli." Kata Rizky, yang akhirnya ikutan sayang.
"Gausah sok manja deh!" Kata Mami ke Dora pas berlindung di belakang kaki gue.
Kangen. Gue rasanya gak pernah ketemu kucing se-clingy itu sama gue. Dan sayang, gue bisa rasain dia sayang gue gitu. Jadi ini rasanya mungkin ditinggal mati sama pets.

Gue harap dia senang dengan waktu-waktu bareng kita beberapa bulan ini,
dengan apa yang gue berikan, affection, makanan, waktu, etc.
I hope I made her life better in any way.

It's as if she's saying that I can go freely now. You know, pindah ke Jakarta and do my own things.
Tanpa harus mikirin dia gimana. Gue baru berpikir mau sterilin dia sebagai kado terakhir atau apa, supaya dia bisa main senang-senang or fuck around tanpa harus takut hamil. And now she's gone.


Beberapa hari kemudian, gue ngobrol sama nyokap, gue nanya gimana cerita sesungguhnya soal Dora. Jadi ternyata, nyokap siang itu lagi mau keluarin mobil dan ngintip ke rumah sebelah (jadi rumah gue dan tetangga sebelah tembok pembatasnya rendah, ya ala ala rumah di suburb gitu lah ya), terus dia lihat si Dora tidur. "Duileh enak banget tidur siang-siang." kata nyokap. But then, she noticed, kok gak gerak-gerak si Dora. Nyokap melongok lebih jelas, dan dia lihat matanya kok gak nutup, tapi gak noleh ke arah nyokap sama sekali. Terus dia lihat deh darah keluar dari mulutnya... "Deg, jantung mami. Wah Dora mati kayaknya." Nyokap langsung panggil Rizky dan akhirnya seisi rumah heboh. Dora udah masuk ke hati orang serumah :')

"Mami mikir kok tragis banget. Baru kemaren ngelahirin. Baru malem sebelomnya kehausan mami kasih air."

Anaknya baru 2 hari umurnya...
So what about her 4 kittens?
Karena gue di Jakarta jadi gue ga bisa ngecek sendiri, Rizky pergi ke depan rumah kosong itu dan ternyata kardusnya sudah hilang... mungkin diambil orang brengsek???? Anak-anaknya gegeletakan di tanah... Bangsat kan. But thankfully, temannya Rizky mau adopt. Kebetulan di rumahnya ada kucing hamil. Gue dikirim fotonya, si mama kucing itu lagi nyusuin anak-anak Dora, dimandikan juga. Gue leganya minta ampun.

Doraemon, Dorayaki, Dorami, dan Deodorant.

Conquistadora Velasquez. Anakmu itu loh.


Dengan pita biru yang cuma bertahan sehari hehe.

Gue masih gak percaya asli. Kadang gue suka kepikiran tiba-tiba.
Biasanya kayak ada yang menanti-nanti keberadaan gue gitu. Sekarang sepi.
Kadang saat gue mau jalan ke arah mobil uber dia suka anterin gue sampe portal, atau sampai gue masuk ke mobil, dan supir Uber nanya kayak, "Kucingnya, Pak?" atau, "Kucingnya mau ikut ya hehe."

She's so precious.

Comments

Post a Comment

Popular Posts