Movie Journal - Mar 2017 (13)

POSSIBLE SPOILER AHEAD aku gak tanggung ya.

- Logan (James Mangold, 2017)


While the story itself is nothing new, Logan is beautifully acted. Dafne Keen asik banget mainnya!

- Closet Monster (Stephen Dunn, 2015)


Coming of age dengan visual cantik dengan lead yang sympathetic dan gemes, plus Isabella Rossellini jadi hamster.

- Kong: Skull Island (Jordan Vogt-Roberts, 2017)


B movie banget. Leave your brain at the door and have fun! Kong established a new universe for these giant monsters franchise. Can't wait for the next one :)

- Galih & Ratna (Lucky & Kuswandi, 2017)


Galih & Ratna rapih sekali. Gue naksir sama si aktor cowonya yang ganteng tapi gak obnoxious karena wajahnya manis, terus kurus gak buff terus ayo fokus kembali. Galih & Ratna sukses buat nampilin remaja seremaja remajanya lengkap dengan tindakan dan keputusan prematur nan naif nya remaja. You know, like deciding to choose a university to be closed with your boyfriend atau semacamnya. Marissa Anita steals the show tho. Seriously. Kayaknya cuma dia yang gue merasa karakternya real dan hidup, bukan aktor lagi main film (tapi menurut gue yang lain mainnya oke kok! it's just, Marissa is THAT good) Etapi masa abis nonton Galih & Ratna gue bosen liat muka aktornya... masih gemes sih. Cuma impact nya gak sedahsyat sebelumnya (???)

- Ouija: Origin of Evil (Mike Flanagan, 2016)


Ouija has some genuinely scary moments sih tapi sebel ah film horror sekarang terlalu terlalu rely on special effect. Serem gak perlu pake efek ah. Waktu itu ngobrol seru sama Bagus soal film horror yang akhirnya mengantarkan kami pada video ini... ENJOY.

- Pontypool (Bruce McDonald, 2009)


Kelar film ini kepala gue puyeng asli. But let me tell you, its premise is fresh, high concept sekali tapi filmnya sederhana. Karena kebanyakan nonton horror rasanya gue sudah mulai desensitized (._.  ) tapi film ini seenggaknya bikin gue ngomong, "Oh! That's new!"

- the Monster (Bryan Bertino, 2016)


The Monster ga ninggalin impresi apa-apa buat gue selain Zoe Kazan dengan role yang berbeda dari biasanya. Terlalu banyak drama-dramaan emak anak, kelamaan build up dan saat monsternya mulai tampil dan cabik ini itu rasanya terlambat dan yaudah aja gitu. It's not bad it's just uhm... kinda a snoozefest.

- Beauty and the Beast (Bill Condon, 2017)


Gue gak tahu sih bagaimana menurut kalian but I think Beauty and the Beast cukup magical untuk kalian yang belum pernah nonton filmnya back in 1992. Gue pun gak nonton pas taon 1992, i think it was 1994? Gue nonton di laser disc, di kamar emak tiri gue yang dulu (bukan yang setan itu) di atas faux fur carpet warna putih and i think this movie kinda shaped me as the gay i am today hahahahaa. Bisa jadi ini musical pertama gue. Well I think this is my earliest disney princess juga??? Gue seneng banget sama warna biru dan kuning ya gegara film ini. Gue suka gatel liat perpustakaan pengen naek tangga geser kayak di film ini sambil nyanyi. Anyway... there are two thing in my note, satu: pas Emma Watson nyanyi Belle di awal sampe reprise yang menurut gue harusnya full of wonder dan bikin gue pengen break free guling2 bukit atau apa, ini rasanya malah flat. Yep, she's not a singer, ngerti. She did it well I guess, tapi Paige O'Hara tentunya tak tergantikan. Dan soal kontroversi gay Lefou ga penting banget asli. So fucking stupid. Kalau itu gak di bring up dan jadi buzz gue rasa orang-orang juga ga notis. Malaysia cut bagian Lefou dansa sama pria lain yang paling cuma barang dua detik... tolol. Tolol banget asli. Dan satu lagi deng, salah satu mob yang ditelen lemari dan jadi drag version of himself rasanya jadi cuma lucu-lucuan. Eh... *shrugs*

- the Devil's Candy (Sean Byrne, 2017)


Uuuuu the Devil's Candy is a thrilling ride. Relentless sekali ga banyak bacot langsung mulai. TDC ngingetin gue sedikit sama Rosemary's Baby dimana setan iblis ini gak muncul sama sekali but the demonic presence is theeere. This time, thru metal music. Hahahaha. Asik banget.

- Saban's Power Rangers (Dean Israelite, 2017)


Rasanya cuma Elizabeth Banks yang sadar kalo dia lagi di film power ranger. Yang campy dia doang gitu. Yang laen serius amat. Tho I'd say, the litte things are delightful. Gausah jauh-jauh deh, produk placement nya aja nicely done imho. Mereka lucu banget kalo lagi self aware. Tapi sisanya gue jujur agak kebosenan. Actionnya lama amat! Saat gue mau lebih eh filmnya abis.

- Life (Daniel Espinosa, 2017)


Eh udah kali bandingin film Alien manapun sama Alien nya Ridley Scott. Ya iya gue ngerti itu iconic sekali and rightfully so. But it's almost... 40 years ago. Menurut gue critics gak fair ah sama Life. Buat gue Life serem banget! Some of the dead scenes are weirdly beautiful, bentukan aliennya juga otherworldly. Gak jelas ada mulut dua mata dua tangan dua kaki. Heck, ini mata mulut dan otaknya sebadan-badan. Kayak bintang laut. Kayak makhluk laut. Makanya gurita dan teman temannya itu mengerikan. Dikasih nama Calvin sama anak-anak SD. Gue pengen tahu gimana reaksi mereka pas tahu apa yang terjadi sama orang-orang malang ini. The twist tho. The scream of terror nya si anu. Serem banget. I enjoyed this movie so very much.

- After the Storm (Hirokazu Koreeda, 2017)


Udah ya, pokoknya Koreeda itu modern day Ozu. Kali ini, Kirin Kiki yang mencuri perhatian. Di film ini aktingnya buat dada dan hati gue ngilu rasanya. Indah sekali. Tapi mungkin, next movie nya Koreeda enggak lagi soal father issue? Rasanya kayak udah... 4x berturut turut? Not that I'm complaining sih... Koreeda aku padamu.

- Ghost in the Shell (Rupert Sanders, 2017)


Orang Jepang dimasukkin ke badan cyborg based on white people body. Apa twist nya itu commentary soal kontroversi film ini??? Nunjukkin bahwa mereka self aware? Karena kalo enggak rasanya ironis sekali. Dan bukannya the Major itu paling advance karena dia punya otak manusia, retain the emotion gitu gitu. Tapi kenapa sepanjang film mood dia dingin dan robotic. Apalagi pas tahu kalau dia itu dulunya a rebel kid, aktivis doyan protest pula. Hmmmmm. Etapi filmnya cantik luar biasa sih. Juliette Binoche gentle sekali, like a mother. Rasanya yang paling ada nuance di performance nya itu dia. Batou, Michael Pitt dan Takeshi Kitano (tentunya) juga keren. This movie is a visual treat tapi rasanya sligthly hollow dan kurang oomph gitu. Oh, gue ga nonton film originalnya.

Movie of the month? After the Storm no doubt about it. Life comes to a close second!

Comments

Popular Posts