It's Long Overdue... Movie Journal Aug & Sep (12)

I tried to make a movie journal vlog but I feel like I still got a lot to say jadinya kejar-kejaran sama durasi. Bayangin misal satu film gue ngomong 2 menit. 12 film jadinya ampir setengah jem dong??

Sudahlah, kembali ke medium ini saja, read it at your own leisure. Hehehe.

Here we go!

- The Wailing (Na Hong-Jin, 2016)


Dari awal hingga endingnya yang mind boggling, The Wailing berhamburan biblical references. Kayaknya The Wailing butuh nonton kedua kalinya deh buat lebih paham. Kalo males kayak gue, baca aja mesej boards nya IMDB dan baca teori orang-orang trus aplikasiin aja yang paling mirip sama opini lo hehehe. The Wailing, walaupun durasinya ampir 2 jem stengah, asik banget. Tegang, engaging, dan yang bikin makin seru ya itu, kelar nonton asik buat didiskusiin sama temen-temen, or in my case, Bagus.

- Suicide Squad (David Ayer, 2016)


Masa berantem sama mystical power, basically lawan a goddess witch from another dimension, ho oh, tapi pake pistol, pedang, brute strength, ato baseball bat. Think about it... Buat gue, Suicide Squad dull banget. Buat posternya yang warna-warni, art filmnya yang kayak muntahan cat, warna filmnya sendiri gelap, yang berwarna cuma si Harley Quinn. Dan Joker atau Jared Leto, entahlah, dua-duanya obnoxious. It's a no from me.

- The Invitation (Karyn Kusama, 2015)


Cowok jenggot hipster ini diundang dinner sekalian gathering yang mencurigakan sama mantan istrinya yang mencurigakan dan cowok barunya yang mencurigakan juga. What is going on, is this a swinger party? Ternyata oh ternyata... endingnya ngagetin. Asik kok!

- The Shallows (Jaume Collet-Serra, 2016)


Waini, mindless fun sekali. Beneran fun. Stylish dan seger gitu rasanya. Blake Lively sympathetic sekali karakternya. Filmnya compact gak neko-neko. Suka banget!

- The Handmaiden (Park Chan-Wook, 2016)


Tai. The Handmaiden is probably my fave from Park Chan-Wook's catalogue. Maksud gue, dari sejauh ini yang gue tonton sih. Sympathy for Lady Vengeance turun jadi nomor 2. Hehehe. Stylish bukan main, as expected ya, tapi ini beneran knock me out of the park!!! Twist upon twist upon twist, twister deh pokoknya. Dan erotis nya bikin gue blushing dan deg deg an hahahaha. Erotisnya pun cantik gak vulgar dan murahan. I love it so much. So... much.

- Lights Out (David F. Sandberg, 2016)


Popcorn movie sekali Lights Out ini dan asik banget kalo ditonton rame-rame sama mentemen. Lights Out rasanya kreatif sekali dan karakternya asik-asik. Kept me on the edge of my seat the entire time! The Shallows sama Lights Out nonton back to back deh kalo lagi sleep over. Pasti seru!

- The Possession (Andrej Zulawski, 1983)


It's a classic. That's all I can say. I don't like it, but I can appreciate it. Filmnya aneh banget. Bisa dibilang kayak art house horror gitu kali ya. Anehnya aneh. Otak gue gak nyampe kali. Karakter-karakternya bertindak aneh. Like, si om om flamboyan mirip gadun ini tetiba stretching aneh kayak mau balet atau niruin flamingo kemudian nonjok Sam Neill.......... Rasanya semua karakternya detached dan hysterical. Tapi mungkin memang itu poinnya? Aduh gatau. The only part that I like is the subway scene. Sangat intense dan gak kebayang syutingnya gimana. Oh! Di recreate sama Massive Attack buat video clipnya Voodoo In My Blood dengan Rosamund Pike. (btw, Isabelle Adjani cantiknya bukan main)

- Tiga Dara (Usmar Ismail, 1956)


Kapan lagi bisa nonton Indonesian classic di layar bioskop kan! Tiga Dara rasanya masih relevan sampai sekarang pun. Kita bisa dengan mudahnya ikutan ketawa sama humornya. Lagu-lagunya catchy dan pemainnya mainnya bagus-bagus (favorit gue lagu yang si Neneng Nunung atau siapa itu namanya nyanyi di jalanan itu fun sekaliii sampe akhirnya dia ketabrak motor dan naik becak lol). Lighthearted sekali rasanya. Semoga tahun depan keluar dvd nya ya!

- Train to Busan (Yeon Sang-ho, 2016)


Bapak ganteng ini kejebak zombie apocalypse di kereta. Bayangin Snowpiercer pake zombie dan melodrama Korea. Jadinya Train to Busan, dua jam penuh exhilarating thrills!!!

- Ini Kisah Tiga Dara (Nia Dinata, 2016)


Aduh, bagian nyanyi-nyanyinya awkward banget. Kinda painful to watch. At least to me yahhh. Terus as expected, macam Arisan 2, Ini Kisah Tiga Dara kayak film buat tourism. Tapi targetnya bule. Liat loh Indonesia eksotis. Dialognya yang suka cheesy bikin gue groaned and sighed. Semua orang good looking dan bajunya bagus-bagus. Tiga cewek cantik kulit kecoklatan dengan masing-masing eye candy dengan tipe berbeda. Mau yg geeky kacamataan gemes, ada. Yg lakiiikkk bentar-bentar benerin rambut gitu, ada. Bule juga ada. Zzzzz. But anyway. Empat wanita di poster mainnya bagus kok. Shanty, aduh gue suka banget akting dia. Tapi kalo nyanyi........ intinya gue lebih suka dia akting daripada nyanyi.

- Don't Breathe (Fede Alvarez, 2016)


Lo bisa ketakutan sampe ikutan nahan napas padahal penjahatnya orang dan settingnya cuma di rumah doang. Don't Breathe asiknya bukan main.

- About Elly (Asghar Farhadi, 2009)


Film Asghar Farhadi kedua yang gue tonton. Sekumpulan teman-teman suami-istri dan anak-anak segala lengkap sama satu cewe namanya Elly mau dijodoh-jodohin gitu ceritanya cie ciee eh tetau si Elly ilang. Kemana hayo? Drama nya gripping sekali dan stellar casts, macam A Separation, siap-siap tenggelam (hehehe...) di intrik dan web of lies.

Comments

Popular Posts