Movie Journal - Jan 2016 (12)
- Tag (Sion Sono, 2015)
- The Diary of a Teenage Girl (Marielle Heller, 2015)
- The Forest (Jason Zada, 2016)
- 45 Years (Andrew Haigh, 2016)
- The Lobster (Yorgos Lanthimos, 2015)
- Midnight Show (Ginanti Rona Tembang Sari, 2016)
- The Hateful Eight (Quentin Tarantino, 2015)
- Lake Mungo (Joel Anderson, 2008)
- The Wave (Roar Uthaug, 2015)
This film puts Hollywood disaster movies to shaaaame. SHAAAAAME *lonceng lonceng* SHAAAAME *lonceng lonceng* Rasanya realistis sekali dan beneran ngeri. Kota nya gaenak banget sih letaknya, diapit gunung yang geser-geser mulu dan suka longsor terus nyebur ke air yang akhirnya bikin tsunami... tapi indahnya bukan main.
- The Boy (William Brent Bell, 2016)
Ih, twist nya persis Housebound. Yawn.
- Siti (Eddie Cahyono, 2014)
- The Revenant (Alejandro Gonzalez Innaritu, 2016)
Kayak The Hateful Eight, film ini juga tiga jam tapi kerasa lamanya. Filmnya cantik parah dan aktingnya juga bagus. Tapi untuk sebuah film tiga jam, cerita yang biasa aja terus ditarik panjang rasanya berasa juga gitu. Oh well, I enjoyed it tho, tapi ya ga sampe suka. Semoga daddy Leo bawa pulang piala Oscar nya ya. Lucky number 6!
- - -
Movie of the month : The Lobster/Lake Mungo/Siti.. sulit sekali. Tapi rasanya Lake Mungo karena beneran ngagetin ternyata bisa bikin sampai jatuh hati.
I'm not entirely sure what the hell's going on in this movie but it was quite fun. Gue belum nonton semua film Sion Sono, tapi Himizu bagus banget. Tag feel nya beda banget sih. Tag lebih kayak B movie Jepang dengan female exploitation dan gore lebay nya. Kayak Minna Esper Da Yo! yang menurut gue menjijikkan walaupun ada Shota Sometani, Tag rasanya lebih masuk ke kategori karya Sion Sono yang kayak gitu dibandingkan Himizu yang serius. Gue penasaran sama The Whispering Stars sih, dan Love Exposure walaupun gue gak yakin gue bisa tahan nonton film 4 jam. Endurance test.
The Diary of a Teenage Girl daring sekali. Untuk sebuah film coming of age dengan tokoh sentralnya seorang cewek muda yang proud sekali dan confident sama sexualitynya... Maksud gue, premisnya aja... anak ini main sama pacar emaknya gitu. Dan film ini makin membuat gue yakin kalo gue demen sama pornstache... umf.
- The Forest (Jason Zada, 2016)
Kayak documentary Vice soal Aokigahara distretch jadi fitur film dan dikasih hantu. Walaupun reviewnya jelek parah menurut gue film ini yaudah aja sih. Gak jelek-jelek amat tapi ya masup kategori film yang kalo lo tertarik torrent aja atau nonton di TV kalo ga bisa tidur.
- 45 Years (Andrew Haigh, 2016)
Gimana rasanya lo lagi nyiapin pesta anniversary perkawinan lo ke 45 tahun dan lo found out kalau marriage lo selama ini ada orang ketiga, selama ini dan juga untuk seterusnya... wajahnya Charlotte Rampling di scene terakhir sebelum layar gelap buat hati gue pedih.
- The Lobster (Yorgos Lanthimos, 2015)
OMG it's wonderfully weird, I love every second of it. Di dunia yang mengharuskan semua orang untuk berpasangan, Colin Farrell yang jomblo dikirim ke hotel dimana yang jomblo dipaksa pedekate dan ngikutin seminar serta kegiatan super aneh supaya mereka dapet pasangan. Kalau ga dapet juga di akhir bulan? Lo berubah jadi binatang pilihan lo sendiri. Gue baru nonton Dogtooth dan gue penasaran sama filmnya Yorgos Lanthimos yang lain!
- Midnight Show (Ginanti Rona Tembang Sari, 2016)
Sayang sekali filmnya gak se-sclick trailernya. Hmmmm... Gue agak bosen dan gak tegang sama sekali, tapi Rizky di sebelah gue berulang kali ngomong, "Sabi sih filmnya."
- The Hateful Eight (Quentin Tarantino, 2015)
I love the banter and the violence, dan untuk film tiga jam gue gak berasa lamanya sih. It's fun, tapi gak se-fun... katakan saja Inglorious Basterds? Entah kenapa rasanya spiritnya sama. Not a fan of Quentin's works sih but I enjoyed them. Jennifer Jason Leigh asik parah di film ini.
- Lake Mungo (Joel Anderson, 2008)
Gue dan Bagus lagi gatel banget pingin nonton horror kemarin itu tapi semua list-list horror di internet nyebut film yang itu-itu lagi. Hampir kebanyakan gue sudah pernah nonton sampe frustasi sendiri. Sampai akhirnya gue nemu Lake Mungo yang anehnya critics nya bagus tapi di imdb dan audience score di rottennya jelek. Gue rasa karena format filmnya yang bikin males kebanyakan orang, bentuknya documentary gitu. Gue gatau sih ini bisa dibilang mockumentary apa bukan karena tujuannya bukan untuk parody. But I can see why it might turn people off. Pacingnya mungkin lambat untuk beberapa orang tapi buat gue ini perfectly paced. I... looooooooooove... Lake Mungo. I love love love love Lake Mungo. It's really creepy. Sampe di twist terakhir gue kaget dan bengong karena rasanya fresh sekali. It's genuinely unsettling, dan yang lebih bagusnya lagi, selain film ini gak pake cheap scares dan jump scares, film ini ada hatinya gitu. It's about family, grief, and loss... dengan bumbu ghost story. Underrated gem.
- The Wave (Roar Uthaug, 2015)
This film puts Hollywood disaster movies to shaaaame. SHAAAAAME *lonceng lonceng* SHAAAAME *lonceng lonceng* Rasanya realistis sekali dan beneran ngeri. Kota nya gaenak banget sih letaknya, diapit gunung yang geser-geser mulu dan suka longsor terus nyebur ke air yang akhirnya bikin tsunami... tapi indahnya bukan main.
- The Boy (William Brent Bell, 2016)
Ih, twist nya persis Housebound. Yawn.
- Siti (Eddie Cahyono, 2014)
Siti bagus banget. Castsnya bagus parah. Sinematografinya juga cakep, dibuat hitam putih karena budget malah buat filmnya jadi cantik. Mikroskopik sekali, ngikutin wajahnya Siti, detail-detail kecil di keseharian, gue gak boong gue keinget filmnya Ozu. Ceritanya sederhana tapi universal, makanya di luar filmnya well received. God I love this. Gak bikin gue cringe sekalipun sepanjang film seperti film Indonesia lainnya, mulus, gue puaaaassssss. Semoga ada DVD nya. Sekar Sari keren banget sii, dan ternyata doi kuliha tari kontemporer atau apa gitu di Hungary kalau gak salah baca.
- The Revenant (Alejandro Gonzalez Innaritu, 2016)
Kayak The Hateful Eight, film ini juga tiga jam tapi kerasa lamanya. Filmnya cantik parah dan aktingnya juga bagus. Tapi untuk sebuah film tiga jam, cerita yang biasa aja terus ditarik panjang rasanya berasa juga gitu. Oh well, I enjoyed it tho, tapi ya ga sampe suka. Semoga daddy Leo bawa pulang piala Oscar nya ya. Lucky number 6!
- - -
Movie of the month : The Lobster/Lake Mungo/Siti.. sulit sekali. Tapi rasanya Lake Mungo karena beneran ngagetin ternyata bisa bikin sampai jatuh hati.
Comments
Post a Comment