"So I'll go but we know I'll see you down the line. And we'll hate what we've lost but we'll love what we'll find."

So he's gone now.
He said his goodbyes.

Setelah gue jadi sayang beneran.
Setelah dia ngagetin gue dengan abs nya.
Padahal gue cuma mau lihat belly button nya. Gue pikir dia gembul tembem dengan treasure trail... gataunya... yang membuat gue semakin yakin kalau gue lagi dikerjain semesta.

I made him a playlist.
"Your playlist... it's awesome and heartbreaking. I can hear you in every song."
Boleh ya gue mengagumi dan bangga dengan playlist buatan gue sendiri. Hahahaha.
He drew this for me...


Okay, just... bear with me.
Semoga wallowing kali ini gak sampai setahun ya...

I hate you, Nico.






- - -

So I went out last night, hung out with a friend of mine.
He bought a few bottles of vintage wine.
I told him that I don't think I can understand what a good wine is.
Dan beneran aja, gue tetep gak doyan. Blegh.
But I drank it anyway. Gulp gulp gulp the pain away.
Sambil sok ngerti dan sok iya saat dia nyuruh gue beginikan wine nya begitukan wine nya.
Apalah... rasanya sepet ketek. I'm not cool okay. I'm good with es teh dan aer putih.
It was kinda weird, he asked me to wear this 10 cm heels... and we were slow dancing for a minute...
and he whispered to me "I really want to fuck you in those heels."
Gue lemes dan cuma ketawa sambil lunglai.
Bagaimana ceritanya dia minum sebanyak yang gue minum dan gue memble sedangkan dia segar bugar. "Walk gracefully dong!" katanya sambil lihat gue jalan ke WC.
Man, gue teleeeer dan heels ini... okay I admit it it felt pretty awesome.
OOO my legs... berbulu sih cuma vision gue ngeblur okay?
"Next time we'll have a real date ya, without you talking about other guys." Ouch.
Kemudian dia diajak pergi sama teman temannya dan gue ngotot pulang walaupun dia ngajak sleep over. Gue diantar pulang dengan Uber, okay Uber itu keren dan gue norak... the driver was pretty gentle, dan dari posisi gue ngegubrak, dia brewokan dan tampan dan suaranya berat. Ha... Then again gue stengah melek.
Sesampainya di rumah dia menawarkan untuk papah gue. Gue bilang gue gapapa kok, dan dia nungguin gue sampai masuk rumah baru jalan. Unyu kan????
"Kenapa ko?????" gelegar nyokap.
"Mabok."
"Minum apa ih bau. Wine ya??"
"Aduh gatau ah aku ngantuk oke daaah."
"Minumnya kira kira dong, pasti minumnya cepet cepet. Babeh liat nanti dia bawel loh.."
Lalu gue terkapar jam 12. Kepala gue sakitnya bukan main.
Jam empat pagi gue lari ke toilet dan berlutut ciuman sama jamban buat muntah.
O god, it was like a blood bath. Merah... dan... oh halo ramen... halo jamur...
Dan dengan efek kayak di film gore saat pyscho nya bunuh orang darahnya muncrat ke muka mereka, pas gue muntah, muntahan gue nyiprat balik ke muka. Bye.
Bahkan jambannya muntahin gue balik.
Kemudian gue mencoba tidur lagi... gue menggigil gila. And the throbbing headache. And my aching heart. Hahahaha apasih. Lalu gue muntah untuk kedua kalinya jam 5.
Setelah itu rasanya gue enteng dan bisa berdiri lebih tegak.

- - -

Masih belum ada kabar soal Bali. Gue panik. Plan B plan B plan B.
Dan gue utang kado ultah untuk tiga orang. Aaaa.
Dan kemarin berantem pertama kalinya sama Tyo :(

Comments

Popular Posts