In another life, maybe.

Seperti mulainya yang mengagetkan,
begitupun berakhirnya.
Bule sialan.




Ngapain lagi ya pake kirim selfie muka sedih mata berkaca kaca, bikin makin kesel.
Kayak, tumben banget kan ada yang match dan scruffy bear begini terus selera musiknya sama dan iseng menggemaskan bercandanya TAPI circumstances nya tai?????

He doesn't want to stay in touch cos I-like-you-too-much-and-it'll-probably-kill-me-I-can't-do-that-long-distance-thing. BS! Nanti juga disana lupa ahh masa iya di US gak ada yang jauh lebih lucu dari gue yang kayak begini.. but-i'm-not-that-kind-of-guy-and-it-took-me-2yrs-to-move-on-from-my-ex.

In his defense, "aku gak tau akan begini cavy." (yep, in Bahasa. Gemes banget kan...)
Begini apa... "I mean, we like each other and stuff. I should've told you in the first place. Benar kata kamu."

Pakai ngutip ngutip lirik Champagne Kisses dan Sleeping Alone/Just Like a Dream nya Lykke Li segala. "Lykke Li writes about us, that's so weird." Udah deh jangan bawa bawa Lykke Li sebeeeel.

... Ahh. AHHHHHH. Yaudah ya, just in case he changes his mind I left him ways to reach me. Dia simpan di notes katanya... Oh well.

Sekarang, semua yang nyapa di Jack'd atau Grindr kayak ampas kopi di mata gue (._.  )

Silver linings nya apa... Apa ya.
Cavin ternyata laku juga sama bule. *cantumin di CV*

Seharian gue sedih dan gundah gegara ini. Sialan.
Gue tahu ini baru seminggu, tapi tapi tapi...

Look. at. him.

...

- - -

I finally confronted him but somehow I feel defeated.
Udah gue yang diputusin, gue yang nanya juga kenapa gak bilang, dan gue nyesel pake nyebut soal asalan putus dulu apaan tapi akhirnya pacaran ah bego lo Cav.
(Okay tulisan gue kali ini rasanya berantakan banget tapi isi kepala gue kayak kereta bablas gimana ini kayak tumpah ruah mana yang mau keluar duluan)
Dia bilang dia mau ngomong pas ngobrol terakhir kali itu tapi rasanya gak bisa keluar dari mulutnya.
Setelah gue ngomong panjang lebar berusaha untuk tetap kalem dan gak emosi,
dia cuma jawab "Okay."
Udah. "Okay." katanya...

"Good luck with everything." were my last words.
And I cut all the ties that bind.
Hapus ini hapus itu.
Clean slate.

I'm fucking done.

"Cav, lo seperti siluman babi di serial sungokong." kata Ardy.
"Penderitaan cinta lo tiada akhirnya."

Ardy brengsek hahaha. Rasain mau UTS!
(Gue masih suka ketawa kecil dalam hati ngebayangin Ardy kuliah dengan anak anak 7 tahun lebih muda dari kita. Tapi Ardy mah jago and he seems doing well. Am a proud friend!)

- - -

Udah deh ngurusin soal hati melulu.
Idup tuh diurusin.

Iya iya...

Comments

Popular Posts