Saturday.

Bangun tidur gue senyum senyum sendiri.
Gue mimpi gue cium Billy Eichner. Di antara pipi dan bibir.
Dan dia senyum, lo tau senyum dia kan?
Tembem tembem gemes.
Gue masih inget jelas senyumnya gimana di mimpi gue,
dan enggak, gue enggak ingat mimpi sebelumnya apaan.

Gue girang sama Unbreakable Kimmy Schmidt.
Belum nonton tapi, habis ini.

Gue bokek, jadi gak kemana mana.
Kabar baiknya tadi saat gue lagi comotin tempe goreng di meja,
babeh tetiba nongol dari belakang bilang "Oiya Babeh lupa belum gantiin uang kamu."
Silent YESSSSSS dalam hati.

Dan kabar satu lagi, gue baru tahu kalau ternyata mobil putih raksasa di rumah yang mereka pakai kemana mana itu dibeli atas nama gue. Gue, punya mobil. Gue gak tahu harus memproses informasi ini bagaimana. Oh well...

Agie mudik dan pamer kalau dia lagi makan makanan India murah - reseee.
Dan gue pokoknya mau me time seharian...

Ehhh tetiba anak anak dateng, langsung rusuh.
Dylan oprek barang barang gue, Nanoblock, handphone, makan snack beremah remah di kasur...
Reynard manjat manjat badan gue, ketawa histeris lihat bulu ketek gue...
Lalu dia raukkk bulu ketek gue dan ditarik gak dilepas lepas.
Gue teriak minta ampun sakitnya astaganaga.
Dan dia bilang dia bisa berhitung dari satu... dua... tiga...  terus sampai lima belas dan kemudian langsung delapan belas. Gemesss. Terus dia bawel banget cerita kalau dia tadi makan nasi tim di mobil. Kemudian mulai naik naik ke badan gue lagi sambil dicakar cakar gebuk dan lainnya.
Anehnya, I'm fine with it.

Oma datang.
Dan saat gue barusan ambil piring dan sendok mau makan tetiba dia ngomong..
"(menyebutkan nama - kakak laki lakinya) sudah gak ada Vin..."
"Iya Oma aku denger kemarin..."
"Oma gak bisa tidur, kangen setiap hari, Oma tinggal sendiri-" she broke down and cried.
Gue yang... O shit what do I do... terus gue samperin dia dan peluk dia, masih megangin piring dan sendok. Gue usap usap punggungnya sambil dia nangis kayak anak kecil sialan mata gue berair...
Dia bilang dia takut, dia sendirian sekarang. Gue bilang enggak bener itu kan masih ada yang lain, tapi maksud dia ternyata yang tua tua, semua memang satu satu sudah meninggal, dan dia takut banget. Dan yang paling buat gue sedih, gue tahu anak anaknya sudah masing masing banget. Lo tau lah, kayak di film film, atau di tv series... Saat lo jadi ibu atau ayah dan anak anak lo dewasa dan meninggalkan lo sendirian - ya memang masih ada dan sesekali nyamper atau telepon tapi mereka sudah ada hidup sendiri kan... Gue gak tahu harus ngomong apa apa jadi gue cuma iya iya sambil peluk erat dan terus usap usap punggungnya. Sampai dia mulai tenang kemudian gue gandeng dia ambil minum dan nanya sudah makan malam atau belum...
"Mandi gih Oma, abis itu makan sambil nonton tv deh..."

Kepala gue sakit pula sekarang.

Whatta day.

Comments

Popular Posts