Ring of Fire.

I went to a live casting today.
Rumah Aktor Indonesia penyelenggaranya,
sekalian sama acara FILARTC 2015 di TIM.
Dari foto yang disebarkan di sosmed, pendaftaran bukan jam 11 dan casting mulai jam 1-4.
Acaranya tiga hari dari Jumat sampai hari ini.
Gue gagal datang di hari Jumat karena gue terburu buru ngejar bus mau ketemu Agie, sialnya gue enggak bawa foto. Gue sempat obrak abrik lemari cari foto tapi gue lupa simpan dimana jadi gue tinggal akhirnya, sambil ngedumel pastinya.

Byu datang duluan,
jadi gue menunggu cerita dari dia dulu deh.
Melalui ceritanya yang jelas jelas gak jelas,
pokoknya castingnya cuma dipilih 10 orang dari sekian orang yang daftar.
"Dateng yang kece ya." wejangan dari Kokoh Byu.
Doi di coach sama Dewi Irawan (!) dan dipasangkan berdua berdua.
(apa jadinya kalau coachnya Ria Irawan. Kayaknya nyablak banget kan mulutnya.
kalau Dewi kayaknya keibuan gitu kan...)
Dikasih script pendek dan casting di atas panggung kecil, di muka umum. Fun.

Anyway.
Jumat, makan malam di Monolog PIM sama Agie dan Sabtu seharian leha leha.
Agie jalan pagi seperti biasa, gue lanjut tidur,
dia pulang sambil bawa bubur, sarapan sambil ngobrol,
dia korek korek hard disk, gue tinggal mandi,
selesai mandi dia youtube-an dan gue masih ngantuk,
gue tidur di sebelahnya, kebangun sebentar gak tahunya dia ikutan tidur juga,
jadilah kita tidur siang. Sumpah itu tidur siangnya entah kenapa enak bangetttt.
Bangun bangun kita ke Yu Tien (kangen!). Makan enak sambil lihatin kucing.
Kembali ke kos. Putar Song of The Sea. "Wow gila gila" di setiap scene.
Komentarin gambarnya, komentarin apa aja deh ke layar.
Berhenti sebentar tengah film sambil ngobrol gegulingan dan mikirin makan malam apa.
Wacana ke cipete. Sampai uwek uwek zomato. Kemudian melakukan hal lain lainnya.
Akhirnya malah pesan Indogaya. Makan malam kemudian lanjut Song of The Sea sampai habis.
Lalu gue pulang sekitar jam sebelas. Ngenes sama ongkos. *sigh*
(note to self : celana Agie jangan lupa, dan tupperware nya - yang mana gue lupa ayo tanya lagi)

Sesampai rumah, ngobrol sejenak sama Reba. Lalu gue gak inget apa apa sampai kebangun alarm jam 8 tadi pagi. Bangun, pipis, masak air, cukuran, air matang, mandi, ganti baju, telepon mas Doni bolak balik, gak nyambung, panik, ajaibnya doi muncul di depan rumah, berangkat jam 9.
Sampai di Pasar Baru jam 10, naik bajaj ke TIM 20rb, sampai di TIM belum ada apa apa.
Semua booth masih tutup, cuma ada anak anak latihan nari tradisional, hujan, gue lapar, jalan kaki ke Menteng Huis, tetiba pingin Tuna Penne nya Domino's, ternyata 42.000, ngenes, tapi ya gimana..
Kaki perih juga, kaos kaki terlalu rendah, lecet, Tyo datang, pakai hansaplast, putar putar IKJ, duduk di mini mart sambil lihatin cowok cowok pakai speedo berenang di kolam renang Cikini, kembali ke IKJ dan berikutnya... ya, kami 7 jam menunggu entah apaan. Gue udah uring uringan minta pulang, Tyo bersikeras untuk tetap disana. "Sayang kalau pulang." katanya.
Bahkan dia sampai ketiduran di pojokkan antara jendela dan pilar.
Terharu kan gue, pokoknya emosional banget deh hari ini.
Gue duduk di lantai dekat colokan listrik.
Kami berdua sama sama lepek keringetan.
Ramainya bukan main menjelang siang.
Hari pun jadi terik banget padahal tadi hujan.
Booth registrasi dibuka dan gue tulis nama gue di urutan kedua.
Isi form dan sertakan foto.

Lihat Rio Dewanto keringetan dan Atiqah Hasiholan gak keringetan sama sekali oke gue heran.
Lihat Tio Pakusadewo gemes banget. Gue mau minta foto tapi malu.
Lihat Dimas Beck, eww.. diminta foto sama embak embak (di tengah tengah sesi foto saat grup embak embak itu repot sendiri, dia henponan menjauh gitu kayak udah males dan gak peduli)
Lihat Riri Riza, Joko Anwar...
Lihat banyak cowok brewok gondrong lepek dan kotor rasanya semua pingin gue mandiin gosok yang keras sampai putih.
Papasan dengan Sunny "Tronton! Lupa terus nama aslinya deh."
Gak apa Sunny, tapi cium ya... gak gitu sih.
"Cavin, Sunny, Cavin. Kamu ngapain?" lalala basa basi gue gak konsen ngobrol sama dia dari jarak dekat. Gue bingung harus perhatiin yang mana. Manis banget sih elah kesel.

Gue memutuskan untuk cabut jam 6 teng.
Kami keluar dari TIM dengan gue yang masih mantengin layar henpon takut ada SMS tiba tiba.
"Ayo SMS, gue tunggu sampai depan gerbang TIM." kata gue nantang. Tapi gak ada apa apa...
"Jangan lesu dong." kata Tyo ulang ulang. Terus dia mulai keluarin rokok. Rokoknya ganti.
Gue tahu dia cuma mengulur waktu...
Setelah bangun pagi sia sia kehujanan kepanasan badan lengket dan luntang lantung gak jelas seharian, rasanya gue pengen tonjok orang.

Kemudian tiba tiba Varoon dan pacar bulenya sudah sampai di Jakarta dan nanya bisa ketemu atau enggak. Surpriiiise, nginepnya di Whiiz yang kayak cuma 5 menit jalan kaki dari TIM.
Gue memutuskan untuk ketemu mereka sebentar, "5 mins, I suppose."
Tyo nungguin di 7/11 sebelah dan gue naik ke kamar mereka.
Basa basi awkward dengan bahasa Inggris.
Terus gue numpang mandi dong. Segitu gak tahannya gue sama badan gue sendiri.
(Ngomong ngomong, Varoon itu cowok India yang kenalan sama gue, Ardy, dan Pedud di Couchsurfing Christmas Party di Singapore December 2015. Sesekali ngobrol lewat facebook dan berbagi artikel menarik. Dia liburan kemari sama cowo Eropanya, mau ke Jakarta, Yogya, lalu Bali dan Pulau Komodo. Fun)
Sehabis mandi gue pun basa basi lagi, dengerin mereka cerita soal 16 hrs flight, etc etc.
Gue cek henpon... jam 7 lewat... dan ada SMS.
Jantung gue mencelos.

Selamat sore
Tolong ke booth Asosiasi Casting Indonesia, segera.
Calvin Moniaga
Cast Department.

11 menit yang lalu.
Si bangsat.
Gue pamit bilang thank you have a great trip lalala wish I could hang out blablabla,
they said something about good karma - aduh gatau gue panik dan lari balik ke IKJ sembari kabari Tyo lewat telepon yang kayaknya ikutan panik.

Dengan ngos ngosan, gue diajak masuk gedung tempat rehearsal.
(syukurlah, gak jadi di panggung jelek di depan umum itu)
Sesampai di dalam jantung gue mencelos lagi.
RIA IRAWAN BENERAN DONG DI DEPAN GUE.
Gue dipasangkan dengan satu lelaki sendirian di pojokan lagi nunduk baca script.
Tomi katanya, Tommy? Ya pokoknya Tomi. 20 tahun, anak perfilman IKJ.
"Gak kelihatan kayak 25 kok tapi." Kata dia pas tahu umur gue. Ehe.
Lalu dia kasih gue baca script pendek yang dia pegang.
Cuma empat dialog. A B A B.
Dia ngebebasin gue pilih A atau B. Gue pilih B dan dia oke dengan A.
Dia enak banget diajak ngomong. Sopan dan ramah.
Gak bodoh juga kayak... yang biasa datang ke castingan.
Kita bedah script seadanya.
Gak jelas latar belakangnya bagaimana. Situasinya dimana. Karakternya siapa.
Cuma pembicaraan antara dua orang. Kayaknya pejuang. Entah tahun berapa.
Yang A bete karena B nekat bikin semua runyam gak bisa bergerak.
Yang B bilang lebih baik gue nekat, gak nunggu dalam ketakutan, gak nunggu mati doang.
Bahasanya super baku dan agak berlibet.
Akhirnya kami dipanggil latihan di depan Ria Irawan.
Intimidating sekali ya astaga.
"Murid siapa kamu?"
"Paul Agusta."
"OOOO KAMU TOH." terus dia nengok ke belakang, ternyata ada Aming lagi duduk di sofa daritadi gue gak ngeh. "INI LOH YANG MAIN DI FILMNYA PAUL." terus Aming yang angguk angguk dan bibirnya bentuk o... what. is. happening. Did they talk about me?

Anyway, reading bareng Ria Irawan, dan Tomi kagok dengan dialog A, akhirnya dituker dong, saat itu juga, gue mendadak disuruh jadi A. Fine. I'll make it work. Aksi reaksi, yada yada yada. Disuruh latihan lagi sebelum akhirnya mulai akting sambil beneran direkam. Kami hafalin dan latihan bolak balik. Doi sempet panas dengan karakternya dan maju maju super deket. Okay. Chill. Gak sedeket itu juga kali ya. Kok homo erotik.

Lalu giliran kami lagi latihan one on one (dua deng) sama Ria Irawan,
pegang pegangan tangan segala, s u r r e a l.
Two things I learnt today :
- don't start a scene with an aggresive gesture.
- don't get carried away with the facial expression cos it's not the theatre. close up, semuanya kelihatan jelas. natural aja, yang penting matanya berbicara.
Berikutnya doi urusin pasangan lainnya.
Terus tiba tiba menghilang...
Tau tau gue dan Tomi disuru langsung depan kamera. Tanpa Ria.
Diburu buru. Kayak mereka mendadak memutuskan untuk udahan.
Yok yok yok ayok ayok buruan gitu kesannya.
Gue bisa ngerasain Tomi panik. Gue pun panik.
Take one.
Tomi screwed up the lines and he said "cut" - which is a big no no.
A big no no.
No no no.
Beneran aja diomelin.
Well, gak diomelin sih, lebih ke dibilangin tapi nadanya agak.. keras.
And he said I'm sorry repeatedly.
Dan kemudian kami hancur.
Buyar.
Kacau.
Dan lebih mengerikannya lagi, yang ngambil adegan gak peduli bagaimana yang penting kelar.
Ria Irawan masih M.I.A.
Bye.
Seselesainya Tomi minta maaf berkali kali.
It's totally fine, I screwed up too.
And it's not fair.
Karena yang lain dapat latihan yang perlahan dan ambil gambar berkali kali sampai bagus.
Sedangkan gue dan Tomi diburu buru?
Gue yang udah nyampe di TIM dari jam 10.
Gue yang nunggu 8 jam-an.
Maksud gue, di gambar dari sosmed mereka bilang casting jam 1-4 kan... njing.

Setelah semuanya selesai.
Dan gue dapat kesempatan untuk diam dan merenung..
Pelan pelan semuanya meresap.
Kayak ditonjok rasanya.
I flunked the audition.
It's not exactly what I had in mind.
Tapi rasanya gue sudah berusaha untuk membuat apa yang dikasih ke gue supaya berhasil, dalam waktu yang singkat, dengan situasi yang ternyata berubah ubah. Kayak ganti karakter mendadak.
Apa yang gue siapin sama Tomi ternyata beda total sama apa yang ada di kepala Ria Irawan so we had to changed all of it, on the fucking spot.
But they didn't even give us the chance. Kan tai.

Seselesainya Tyo ngasih gue setangkai bunga krisan.
Hasil colongan dari semak semak bunga yang ada disana sih, but still.
Gue terharu. Gue gak tahu kalau ternyata bunga krisan sewangi itu.
:')

Ya. Pokoknya...
Gue terpukul.
Gue kesel sama audisi ini yang gak adil.
Tapi gue lebih kecewa sama diri gue sendiri, karena ternyata gue tolol.
Dan gue capek. Capek badan. Plus gue sakit kepala sekarang.
Ngenes pula ongkos pulangnya, dan isi dompet gue tinggal 30rb!

Daritadi gue nyari nyari silver linings nya apa.
Rasanya gue ketemu beberapa dan gue berusaha untuk cuma ingat ingat hal hal ini aja.
Yang lainnya dibuang aja jauh jauh kali ya...
- seenggaknya gue mencoba. kali ini gue menang lawan diri gue sendiri, si tukang sabotase.
- gue salah satu dari 10 yang terpilih, entah dari sekian ratus orang yang daftar hari itu. sumpah ramai banget kan. bahkan ada cowok dempul foundation dan bedak tadi di toilet. touch up say...
- any kind of publicity is good publicity. yang penting mereka (pernah) lihat muka gue. remember this face bitches. this is my ID.
- diajari Ria Irawan kan... wowza.
- I had a great friend.

Now, I'm gonna end this super long day.
Gue tahu ini sudah ganti hari, tapi seperti biasa, kalau gue belum tidur pokoknya belum ganti hari.

I'm drained.

*pingsan*

- - -

oh kemarin Byu share foto ini di grup whatsapp Kinekuma.


can I get an amen?

Comments

  1. Anonymous3.4.15

    Entah kenapa gua suka banget baca cerita hidup lo. ngga inspiring tapi something. hhehe keep posting ya!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts