np : Sufjan Stevens ~ Silver & Gold album vol.8-10

Gue ada di tahap dimana gue sangat teramat self conscious sampai sampai gue keluar untuk pergi ke ATM aja waswas. Apa yang orang pikir saat lihat gw, berewokan, rambut lepek dan acak acakan bangun tidur, siang hari bolong, hoodie dan boxer tanpa celana dalam. Apakah dia pengangguran? Hahaha.

Anyway, sudah setengah December.
2014 bukan tahun yang baik.
Banyak low points dan sedikit hal hal baik.
Membaik di ujung tahun, gak apa.
Silver linings, yep yep.

I think I'm more guarded than ever,
it's tiring really.

Kemana saja gw dua mingguan ini,
gw ke Semarang lagi, Salatiga Solo dan Yogyakarta.
Dan oh, gw dan Irfan berniat untuk jualan es krim bareng.
He's pretty pumped about this, dan gw si kuatir-akan-segala-hal merasa lebih tenang karena Irfan mengerti dan mengimbangi gw. Keberadaan dia, jujur, kayak angin gunung.
Seenggaknya saat gw bareng dia gw bisa bernafas lega sejenak.
He keeps on telling me that everything's going to be okay, that we're just started, dan gw mau gak mau rasanya mau untuk percaya.
He's a good friend indeed.
(and oh, he listens)

I think I'm gonna share some pictures here.
Beberapa sudah gw masupin instagram jadi, anggap saja ini companions nya.

- - -


Tukang sate di pasar Salatiga, abangnya galak, tapi rasanya itu sate paling enak yang pernah gw makan seumur hidup, no kidding, and I'm hard to please - soal makanan loh (dan sex, serius. soal lainnya enggak kok). Bau asep udahannya tapi worth it.


Sampai di Yogya disambut dengan langit pinku pinku kimochi.


Dan dinner dahsyat paling romantis bikin baper, dipersembahkan oleh resto Mediterranea. Isinya banyak bule. Ada mas mas main bass dan mbak mbak cantik nyanyi. Masyatuhan. French cuisine dengan harga yang gw yakin di Jakarta bisa dua kali lipat dan rasanya enak banget. Saat kita datang ramainya minta ampun, sementara kami diberi meja di depan band. Turned out that it was the best seat in the house. Umf. Lalu Irfan ada pertanyaan di ask.fm yang nanya kalau doi di Mediterranea ya - seleb ask.fm. Geez. Absurd ya? Ada yang ngenalin loh. Gw pernah sekali seperti itu tapi anon yang nanya lihat gw di commuter line. Hahaha. Btw gw pesan (bahasa perancis) bebek dengan risotto dan terong dan oke gw lupa. Bebek dimasak fancy lah. Irfan seperti biasa, pesannya itu itu lagi, STEAK. Yawn. Untuk dessert kami pesan... brownie dengan creme brûlée ice cream. Tapi bintang nya adalah minuman yang gw pesan, it's literally me in a cup : tea cay - tea, cinnamon, cloves, cardamom, and milk. Rasanya gw mau mandi pakai itu. Kalau kalian main ke Yogya ayo kesana, great food great ambience and hopefully you're going with a good company as well.


Genjot genjotan sepeda trippy di alun alun. Tengil banget yah nawar 50ribu (kok mahal ya ternyata...) untuk tiga kali putaran. Little did we know, belum satu puteran aja paha dan betis gw udah pedes. Seakan akan kita bayar 50 ribu untuk cardio. Gw gak suka. Selesainya, baju Irfan basah. Beneran basah sebasah lo-kecebur-di-kolam-ikan-basah. Pure torture. Lebai sih gw.


Irfan mau ngajak gw tempat misteri dan nyuruh gw buruan tidur karena bakalan dibangunin jam 5 pagi. Karena gw keasikan main Persona Q sampai akhirnya dia bangun, kami bebersih lalu masuk mobil dan gw ditutup matanya dan tertidur sampai tujuan. Gw disuruh ngintip sesaat sebelum sampai dan wow gw di gunuuunggg, kemudian merem lagi dan saat sampai ditujuan gw disuruh ganti sepatu jadi sendal dan saat gw memijakkan kaki di rumput gw dengar bunyi air. Si tolol "ITU BUNYI CURUG YAAA" plot twist ternyata pantai. Pantai, di gunung, gimana coba??? Pantainya gak ada oraaaaaaaaaang. Saltum banget kan gw. Irfan, baper game strong.


Hari itu mendung, seperti yang gw suka. Pantai kelabu itu... umf.
It was a really good day.


Nyasar dan ketemu lampu merah yang warna merah dan hijaunya nyala barengan. Jadi jalan atau berhenti nih... so deep. Kalau gw Fiona Apple mungkin gw sudah nulis lirik lagu macam Paper Bag 2.0


Taman Sariiiiii, serem. Itu ruangan paling ujung, semacam kamar, ada sesajennya... dan gw merinding tanpa sebab. Lalu gw keluar lagi sambil nyanyi nyanyi dalam hati dan naik ke tangga itu. Irfan diam di bawah entah kenapa. Sekeluarnya kami dari Taman Sari, kata Irfan tadi ada yang ngikutin. Bye.


Di lantai atas gak ada apa apa selain tiga lelaki gelar fotosyut dadakan dan empat dinding penuh coretan deklarasi cinta yang ironis.


Becak bareng Irfan sempit yaa. Pantat dia gede banget asli.


Gombel.


Semarang dari atas.


Brown Canyon, yang hawanya agak agak jurassic, ternyata tempat pengerukan tanah. Tapi indahnya ya ampun. Saat itu pun sedang gerimis. This crater tho...

It's real early morning
No one is awake
I'm back at my cliff, still throwing things off
I listen to the sounds they make on their way down
I follow with my eyes 'til they crash
Imagine what my body would sound like,
slamming against those rocks
And when it lands, will my eyes be closed or open?


Dan terakhir, gw yang cemas ngelihatin 2015 di ujung mata.

- - -

Gw akan kembali ke Semarang tanggal 29. New year kali ini ada temannya.
Dua tahun belakangan gw new year di rumah, di kamar, onani dan nonton film.
Dulu pas pacaran, pacar gak bisa diajak new year an bareng hehe.
Dan es krim, ya... gw sudah bilang belum nama es krimnya "mmmh.."?
Hahahaha.

Gw sudah mulai terbiasa dengan kereta ekonomi.
45-50 ribu sampai Semarang, kan gila. Gw dari Jakarta pulang ke rumah aja lebih mahal.
Pertama kalinya subuh subuh gw naik kereta ekonomi, gw kaget, kaget karena rasanya biasa saja.
Orang rumah berisik banget pas tahu gw mau naik kereta ekonomi. Gw sampai disuruh ke Gambir aja untuk naik kereta eksekutif. Ya ya ya, kuatir, orang tua lalala, but let me do this.
It wasn't too shabby. Selain enam jam perjalanan dengan kursi tegak sembilan puluh derajat dan penumpangnya yang... berwarna. Pantat gw sakitnya gak ketolongan. Akhirnya gw tidur sambil duduk jongkok kayak lagi berak.
Setelah tahu bagaimana rasanya, saat perjalanan pulang gw minum dua sendok actifed.
GW. TIDUR. SEPANJANG. JALAN. Tahu tahu gw sudah di Bekasi.
Thank you Actifed.
Gw tidur berduaan sama orang sebelah gw udah sender senderan segala posisi. He even put his hand on my right thigh once..... It was really fun hahaha.

I miss Irfan, Pip, dan warteg.
Stev!
Kemana manusia itu.
I hope he's doing good.
Terakhir kalinya gw ngomong sama dia di telepon yang singkat,
it left a bad aftertaste in my mouth.
Kayak gw ngomong dengan orang yang asing.
Hmmm. Perasaan gw aja mungkin.
Butttt, is what it is.
Gw kangen pastinya, dan pasti akan selalu berharap yang paling baik buat dia.
Mungkin juga dia sudah ada teman teman baru dan teman yang baru.
Bukan urusan gw, kaaan.
Semoga dia gemukan sehat dan gak sakit sakitan.
Dan kantor dan projects dan... semuanya. Lancar.

Agak lucu sih, gw gak pernah berpikir gw akan ada di situasi dimana gw harus masukin semua benda benda, foto, etc yang berhubungan dengan seorang mantan ke dalam kotak, tapi nyatanya gw sudah melakukan itu. It felt so good in a weird way (?).
Kayak di film dehhhhhhh. Males. Hahaha.

- - -

Ask.fm... platform yang menarik, gw ketemu banyak teman baru disini.
Tapi sekarang rasanya mulai jenuh... dan mengerikan juga karena mulut orang orang disana... agak estafet. Gossip nya itu loh. Woh. Like I didn't sign up for this shit, nor I have the time.
Kayak bisa si entah siapa ngomongin lo dengan si ini si itu sebagai ice breaker saat ngobrol dengan orang lain. Gw selama ini berusaha untuk cuma berdiri di pinggiran sambil memperhatikan dan gak mau ikutan... eh kena juga. Hahaha. Yawes lah.
Gw berpikir untuk deactivate. 2015, clean slate?

- - -

Satu kali gw sedang merem merem dipijit di Nakamura. Irfan ada kelas.
Seperti biasa, banyak banget ide ini ide itu muncul di kepala.
Tetiba gw semangat.
I'm gonna write.
A novel.
A movie script.
Ah, a story pokoknya, apapun bentuknya.
Dan, dan
dan gw akan gambar.
Ide gw soal dream eater gak pernah terealisasikan.
Terus kenapa kalau bagian tengah dari ceritanya masih bolong.
Ya kan? Mulai aja enggak.
Siapa tahu.
Siapa yang tahu.
Cavin akhirnya punya karya.

Kemudian gw pulang dari Semarang.
Kemudian gw sampai rumah.
Kemudian gw istirahat.
Kemudian gw berhadapan dengan laptop.
Blank.
Kemudian gw berhadapan dengan buku gambar.
Frustasi.
Kenapa memulai sesuatu itu sulitnya ya ampun.
Sejauh ini yang berhasil gw buat adalah outline.
Sudah.

Dan oh, sok sibuk di depan nyokap dan sok berpikir dan lainnya saat dia masuk kamar, cukup untuk enggak membuat dia bertanya soal apapun.
Karena kalau gw bilang gw mau buat, katakan saja novel atau buku dongeng...
gw sudah terbayang wajahnya kayak apa.
Dia bahkan gak nanya soal es krim, malah tante gw yang nanya, ah elah, kebaca kali.
Gw cerita aja yang cukup gak panjang gak pendek dan informatif, seenggaknya apa yang perlu mereka tahu biar mereka diam.

Now,
back to facing the obstacle,
that is my own self.

Come on Cav,
you can do this.
.

Comments

  1. My gosh.. so swit banget itu yang diajak ke secret place >.<

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts