and even though we sleep like years apart, the galaxy away is not so far.


Entah karena akhir akhir ini bokap sering telepon dan mendadak kirimin foto foto lama, kemarin Oma ada di mimpi gw, bahkan sepanjang mimpi bareng bareng. Gw genggam tangannya dan gak gw lepas. Rasanya nyaman sekali. Gw bangun dan bingung sejenak. Saat semuanya berangsur jelas, ya tuhan rasanya hati mencelos. Rasanya rindu.

Bulan depan, empat tahun sudah sejak Oma meninggal.
Pertama kalinya gw menangis meraung raung karena ditinggal pergi.
Not cool.

Gw masih ingat, saat gw mendekati peti dan lihat Oma berbaring kaku.
Dan saat gw sentuh tangannya, dingin.
That, when it hit me.
Tiba tiba air mata langsung keluar kayak bendungan jebol.
Karena gw masih ingat tangannya yang hangat peyot peyot nyaman dan ngantuk.
Karena gw masih ingat gw dipanggil Neng atau Belo.
Antar dan jemput gw ke sekolah naik sepeda.
Terbangun tengah malam karena dia suka ngigau, atau marah marah sendiri karena bolak balik pingin pipis, "MEMEK BANGSAT" gerutunya tengah malam. Lol.
Makan kayak pesta setiap harinya, bahkan Oma masak Indomie harus banget pakai sayuran dan bawang putih.
Oh oh, dan saat gw SD pernah menemukan foto foto dia saat muda, telanjang, sexy sensual tapi intim, entah siapa yang foto. I wonder, kemana foto foto itu sekarang.
Bahkan sampai di saat terakhir, Oma di kasur rumah sakit dan bangun saat gw datang,
dia nanyain kabar nyokap di depan Emak Tiri gw yang mukanya menegang.
Haha, I like her sense of humor.
Minta gw untuk bawa pulang keset rajutan alas dia berdoa tiap malam di altar mini kamarnya, keset rajutan yang dibuat sama nyokap dulu.
Gw gak tahan untuk melirik buat lihat muka emak tiri gw yang udah kaku kayak baru botox.
Gatel rasanya pingin ngajak high five.

Oma Cavin kangen.
Oma, pasti kangen juga sama Cavin.
Thank you sudah nyamperin Cavin.
Kayak, banyak hal yang belum sempat...

Comments

Popular Posts