Movie Journal - Apr 2013 (7)


Selain main Atelier Ayesha dan Journey dan SMT Devil Summoner : Soul Hackers ternyata gw sempat nonton 7 film loh!!! Tepuk tangan~

I'm living the life yes, bangun siang main game dan nonton film.

Shut up.

*kemudian galau*

- Rosemary's Baby, Roman Polanski, 1968


Eh ini baru horror. Building nya slow, tapi efektif sekali. Bahkan setannya cuma nongol sekali sepanjang film, blur malah! Tapi efektif sekali! Kalau ditanya horror favorit gw apa, entah kenapa Rosemary's Baby muncul di benak gw kemudian disusul The Devil's Backbone dan kemudian yang lainnya. I love ittttttt. Love love love love love it!

- Stoker, Park Chan-Wook, 2013


This, is the feast for your eyes! Gw sangat menikmati film ini walaupun kalau dipikir pikir ceritanya sebenernya... yaudah, tapi gw sukakkk. Stylish sekali dan Mia Wakawaka sangat memukau.
Dulu gw sebel liat dia di Alice in Wonderland bapuk itu. Kaku parah. Tapi ya... masih baru kali ya? Kemudian pilihan filmnya dia kok... menarik sih. Kalau gw jadi aktor *ciee* gw mau filmografi nya kaya dia!!! (waktu itu Ellen Page, terus ganti Elle Fanning, terus sekarang...)
Endingnya nempel di kepala! Cantik makkk.

- See The Sea, Francois Ozon, 1997


Ini hitungannya film pendek bukan sih? Cuma nyaris 60 menit. Anyway, setelah nonton Sous Le Sable entah kapan tau, akhirnya gw melanjutkan film Ozon dimulai dari See The Sea. Liat itu tulisannya 'unsettling', 'chilling', apaan dehh kayak drama... eh tapi kok ada yang aneh... sampai akhirnya BAM. Gw pun nganga penuh horror. Film selesai.

- A Summer Dress, Francois Ozon, 1996


Orang Eropa itu sepertinya gak takut ya dengan seksualitas nya dan tampaknya mereka nyaman dengan itu. Bebas, straight froward, dan percaya diri. *mata berbinar*
Yuk ke pantai... *dan gw gak menjelaskan soal filmnya*

- Swimming Pool, Francois Ozon, 2003


Charlotte Rampling... *starstruck*
Sexy nya gila gilaan!
Charlotte Rampling main jadi penulis uptight yang mentok,
nginap di summer house publishernya, eh gataunya disana ada anaknya si publisher.
Lalu kemudian harus ditonton deh biar tau.
The tagline says it all.

- Late Autumn, Yasujiro Ozu, 1960


Susah banget nemu posternya yang resolusinya agak besar, sebal.

This, everyone, is the movie full of hearts.
Gw baru nonton 3 film Ozu tapi setiap filmnya berhasil menyentuh hati saya yg paling dalam.
Mungkin yang gak biasa bisa bilang film Ozu bosen abis. Lambat dan... bayangin, kamera diem di tempat gak bergerak. Tapi sebenernya film Ozu itu bukan lambat, tapi kalem.
Nah buat penonton yang sabar, maka buah buah montok lah yang dituai.
Seriusan dehh film ini bagus banget.
Si wanita cantik di kanan itu mamanya si gadis kiri.
Baru aja menjanda.
Nah, si suaminya yang baru saja meninggal itu punya 3 teman.
Bro bro gitu ceritanya, tapi dasar lelaki rebek nan kepo,
ngebet banget ngejodohin si gadis kiri ke orang.
Urusan banget sihhh.
Anyway, si gadis kekeuh gamau karena dia gamau ninggalin mamanya sendiri...
*ambil tissue*
Film nya sama sekali gak cengeng sih.
Tapi tetep bikin merenung dan (kalau lo lagi mens) mungkin bisa nangis.
Gak semenohok Tokyo Monogatari tapi tetep aje...

Love yo momma.

- Time To Leave, Francois Ozon, 2005


Ozon terakhir yang gw tonton di bulan lalu,
kali ini seorang pemuda ganteng dan skinny tiba tiba tau kalau idupnya tinggal 3 bulan lagi.
Begitulah inti nya.
Kemudian sepanjang film kita ikutin dia dealing dengan orang orang di sekitarnya.
Again, gak sappy sama sekali.

- - -

Cuma 7 film sih, habis bingung bagaimana membagi waktu antara main game baca buku dan nonton filmnya, tapi PUAS. Gak ada satu film jelek pun yang gw tonton bulan lalu. Next!

Comments

Popular Posts