I'm pissed.

Saat ini gw berada di tahap dimana semua orang di sekitar gw jadi (atau tampak - atau memang) menyebalkan.

Gw kesal setiap buka facebook atau twitter.
Tempatnya ajang pamer.
Foto di atap gedung tinggi yang reservasinya penuh sampai 3 bulan ke depan, belum tentu minum belum tentu makan, yang penting mejeng dulu.
Foto kue paling gay yang pernah ada warna pelangi rasa kaya bolu biasa.
Punya pacar bule, foto di mobil saat pakai seatbelt, foto di pager, foto di bawah tiang, foto di depan tong sampah.. oke oke "yang penting laki gw bule kan?" He eh he eh.
Foto aneka ekspresi, 5 foto mendatar di kali 4 foto menurun. Gak beda mukanya, cuma beda sudut derajat dagunya. Saking cinta dirinya.
Teriak teriak follow my tumblr blogspot twitter path instagram apalahhhh.
Menyebalkan! Tapi butuh! Tapi sebal!
Scrolling down dalam hati mengumpat gw capekkk.
Semua orang berlomba lomba memamerkan sesuatu.
Gak mau kalah gak mau ketinggalan.
Padahal yang mereka ikuti itu belum tentu mereka suka.
GENGSI NOMOR SATU.

Itu di dunia  maya.
Di dunia nyata gak kalah nyebelinnya.
Hidup di Jakarta habis di jalan.
Capek capek menempuh semua kegilaan di jalanan Jakarta yang udah kaya rimba paling liar,
yang salah jadi benar yang benar jadi salah, semua orang gak sabar, saling menyalahkan, saling klakson, saling mendahului satu sama lain, bikin suasana makin panas - akhirnya sampai di... mall.
Manusia satu setel semuanya lo bisa jumpai di mall.
Dari gadis SMA dengan rok mini yang jalannya oleng karena hak tinggi sampai laki laki sok ganteng dengan rambut tipis di samping lebat di atas dengan merk jeans paling ajibb.
Beda beda sih, semuanya bisa dikategorikan berdasarkan daerah Jakarta mana mereka tinggal.
Brengseknya hiburan di Jakarta tuh apa sih selain mall dan bar atau resto atau cafe yang interior dan isinya ya gak jauh beda.
Tapi tambah lagi mall nya tambah lagi lebih besar isi kosong bikin capek jalan dari ujung ke ujung.
Dan orang orang menyebalkan di dunia maya itu ya lagi ada disana, mejeng sambil update di dunia maya.
Mau lari ke mana dong?

Di rumah sama menyebalkannya,
TV isinya acar musik dengan robot dibayar untuk rame ramein band gak asik yang lagi tampil,
atau acara komedi kasar dan bodoh bodohan, bahkan siaran berita pun bikin kesal dan malu.
Politik dan main kotor, pemimpin dan aparat keamanan negara yang harusnya kita percaya semuanya hipokrit dan munafik. Belum ormas yang itu tuh. Hidup di negara sendiri tapi rasanya enggak aman.
Tapi itu TV, masih bisa dihindari. Gak usah dinyalakan sama sekali.

Keluarga?
Sama nyebelinnya.
Nyokap gak ngerti apa yang gw mau. Gak pernah ngerti dan tahu pasti apa yang gw kerjakan.
Kerjanya main iPad sama pergi ke SMS.
Nyokap pikir gw kepingin jadi aktor cuma ya aktor aktoran.
Big paycheck and all that shit.
Gw juga gak bisa ngomong apa apa karena gw belum punya sesuatu untuk ditunjukkan.
Bokap tiri, jarang ngobrol, sekalinya ngobrol pun situasi canggung, menghindari kontak mata, dan menoleh kesana kemari.
Gw terpaksa meminjam uang untuk modal usaha t-shirt gw ke dia tapi dia malah pikir kejauhan udah ngomongin soal proses sablon menyablon mesin printing sampai kios.
Gila, gw cuma mengisi waktu luang dan pingin jualan online. Bikin t-shirt pun pakai jasa orang konveksi. Gw gak peduli soal itu semua, gw bukan mau berbisnis besar jadi juragan.
Orang tua Cina maunya dagaaaang molo.
Then again, gw harus pinjam uangnya. Jadi semua gw telan sambil menjelaskan dengan sopan kalau gw gak tertarik dan gw hanya ingin mengisi waktu luang.
Bokap? Nyokap tiri? Sudah gak ada cerita selain gw sering mimpiin mereka. Brengsek. Apa karena saking kesumatnya sampai masuk ke mimpi (dan sering)!

Pacar? Syukurnya gak ada keluhan.
He's my backbone, my safety net.
Satu satunya orang yang gw bisa bebas cerita soal apa aja, dan MENGERTI.

Teman teman,
semua sudah jalan masing masing.
Kadang berkumpul, semua saling cerita ceritanya masing masing.
Banyak juga yang hilang kabar.
Gak apa, yang pasti gw mau mereka tahu gw gak kemana dan ada disini.
Dan gw juga yakin mereka ngejalanin apa yang mereka pingin dan gw gak meragukan mereka, gak kaya mereka yang meragukan gw.

Sungguh, rasanya gw pingin menghilang.
Atau mulai di suatu tempat yang sama sekali baru dan enggak kenal siapa siapa.
Jadi petani atau peternak sapi.
Punya rumah di tepi sungai dan suka main di hutan ngumpulin ranting sama jamur.
Jadi hermit sekalipun.
Gak berurusan sama orang orang bodoh dan menyebalkan.
Gak berurusan sama dunia.
Gak urusan sama orang orang yang pamer - munafik - egois - tolol - sok pintar dan pretentious. Fucking hipsters and wannabes.

Oh, world.
Wish I could press the self destruct button to restart the humanity this very second.
Atau seenggaknya nanti dulu, sampai True Blood season 5 dan Weeds season 8 selesai.

Comments

  1. Anonymous20.7.12

    postingan soal mejeng terus di update itu bener banget, bro.

    blog emang selalu jadi "tempat sampah" yang baik, "pendegar" yang baik. dia selalu ngedengerin curhatan tanpa balik nanya ataupun berkomentar. :))

    salam kenal ya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts