jedug jedug kepala ke ujung meja...


Gw bingung.
Apa yang gw mau.
Apa yang gw harus lakukan.
Hidup dan waktu menuntut gw untuk melakukan sesuatu.
Sudah saatnya.
Kalau dipikir lagi, gw gak minta dilahirkan pada awalnya.
Gw cuma ada karena hasil dari konsep laki-laki dan wanita - berhubungan badan.
Harusnya gw gak ada dan gak pusing bagaimana harus hidup.
Egoisnya orang tua. Haha.

Sekarang gw sudah ada, hidup 22 tahun.
Dan menurut society dan orang tua, sekarang saatnya bekerja.
Mencari nafkah. Menghidupi diri sendiri.
Baiklah.

Dulu sekolah, cuma tahu main dan buat PR.
Dari TK, SD, ke SMP.
Bahkan UAN pun masih jalan jalan.
Lulus tanpa hambatan.
Belajar pun enggak.
Lalu SMA, 24 pelajaran dan 2 minggu tiap kali ujian.
Terancam gak naik setiap mid semester.
Dan lulus dengan deg degan.
SMK Theresia gila.
Masih, lulus tanpa hambatan, tapi kali ini pakai deg deg an.
Kuliah, deg deg an selalu ada.
Tapi lagi lagi, lulus tanpa hambatan.
Melalui semua tugas, ujian, konsep, semuanya, semuaaaanyaa.
Bahkan gw, anak desain grafis, lulus tanpa mahir sama sekali menggunakan design softwares.
Beruntung?
Iya.

I'm so lucky, I'm blessed.

Tapi sepertinya sekarang keberuntungan gw mulai habis.

I gotta start thinking.
What do I have to do now.
Belum ketemu jawabannya.
Tapi sebelum sampai situ,
sepertinya gw harus tahu apa yang gw mau.
Mau jadi apa sih gw.
Bingung... enggak juga.
Gw tahu apa yang gw mau.
Mungkin gw gak ambisius seperti teman teman lainnya.
Lulus langsung cari kerja.
Bahkan teman teman yang mungkin belum lulus aja sudah tahu apa yang mau mereka lakukan.
Kalau benar benar ditanya cavin mau jadi apaaa?
Gw mau jadi aktor.
Laugh all you want.
But I really really want to be an actor.
I love cinema.
I love movies.
I wanna be in it.
Mau punya dan ikut serta dalam sebuah karya.
Dan tentunya dapat uang dari sana.
Tapi mungkin itu gak pasti.
Selain itu cavin mau jadi apaaa?
Gw mau mengisi waktu luang gw dengan menggambar, melukis,
membuat buku dongeng, menghasilkan karya,
dan tentunya dapat uang dari sana.

Gw gak mau desain itu pasti.
Gw gak suka. Dan gw gak mahir.
Bahkan gw gak mau dan gak suka kerja kantoran.
Rutinitas, 9 to 5, five days a week.
I can't.

It's so boring.

Dan tampaknya gak ada yang mengerti.
Gak, orang tua gak akan mengerti.
Teman teman, yah mereka mau ngomong apa juga, mereka juga pusing masing masing.
Jadi tinggal gw yang harus pikirkan.
Kadang, seperti saat ini, kepala gw penuh dan rasanya mau muntah.
Rasanya gw ingin cerita dan berkeluh kesah, gw gak tahu harus ngomong ke siapa.
Gak ke teman teman karena kadang saat bertemu mereka juga punya cerita masing masing dan gw mendengarkan. Siapa sih yang mau denger cerita depressing. Such a buzz kill.
Pacar... mungkin dia akan capek juga dengerinnya, lagipula dia sering kali lelah karena kerjaan, dan waktu gw dengan dia harusnya jadi waktu santai...
Jadi lo (ngomong ke blog) harus mau jadi tempat sampah gw. Ya?

Gw pikir jalan gw menjadi aktor sudah dibuka,
sejak gw kenal Paul dan gw ikut serta di dalam project nya.
It's a supporting role, in a short movie, in an omnibus, and it's indie.
Mungkin orang pikir gw cuma cameo atau figuran.
Gw gak setuju. Karena tanpa gw, gak akan ada cerita.
Mungkin mereka juga gak tahu apa bedanya supporting, cameo, dan figuran,
tapi yasudahlah.
Gak perlu membela diri.
Parts Of The Hearts sudah diputar di Rotterdam kemarin.
Orang entah di belahan dunia sana sudah ada yang pernah lihat bulu dada gw.
Haha. Senang rasanya. Dan aneh juga.
Kemudian gw ikut manajemen Paul.
Pergi ke beberapa casting yang tak membuahkan hasil selain buang ongkos, tapi namanya juga resiko.
Gw akan ikut serta di project Paul berikutnya, senang pastinya.
Komersial dan akan diputar di bioskop.
Berharap itu akan jadi titik dimana hidup gw berubah.
Finger crossed.
Menanti-nanti.
Sampai kabar bahwa project lain harus dimajukan.
Oops.
Gw gak mungkin kan menunggu sambil ngangkang kipas kipas.
Gotta do something.
And yes, we're back to square one.
Gw mau ngapain...

Jadi kalau dipikirkan baik baik,
masalah yang gw hadapi sekarang adalah...

Gw mau jadi aktor tapi tampaknya itu harus menunggu dan sambil menunggu gw gak tahu mau ngapain mau kerja pun kerja jadi apa karena gw gak mau kerja sebagai desainer grafis yang ngomong ngomong membutuhkan skill mengoperasikan design softwares bangsat itu lalu mau bisnis pun butuh modal yang ngomong ngomong entah datangnya dari mana karena gw gak mungkin bergantung sama nyokap dan bokap sudah gak bisa diharapkan dan gw benci diri gw sendiri karena gw gak punya kepercayaan diri kalau gw bisa serta gw gak yakin apa yang gw bisa dan skill apa yang gw punya dan dari semua itu kalau dipikir pikir lagi ternyata yang gw gak punya adalah kemauan yang cukup besar untuk mengalah sama hidup yang memaksa gw untuk melamar kerja di bidang desain dan lebih memilih ngotot untuk menunggu jadi aktor.

So there.
Dead end.
I'm fucked.

Comments

  1. Bikin video pornoooooooooooooooooooo~~

    ReplyDelete
  2. i know how you feel.. i've been there several times too.. *fucked up*

    ReplyDelete
  3. Persis dengan yang aku alamin sekarang...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts