Hugo Cabret.




So, last night I watched HUGO in 3D.
Hmmm, how should I put this...
IT'S PERFECTTTTTT.
I've never seen a movie that is soooo full of hearts like that.
It's... overwhelming. Seakan akan dada gw penuh dan sebentar lagi muncrat kembang api ala Katy Perry.
Now that's a love letter to cinema. To George Melies. One of the first pioneer in using the 'special effect'. The cinemagician. Whatever.
I never walked out of the cinema with a satisfaction like that.
Film ini membuat gw kepikiran bahkan hingga siang ini.
I was so drained but happy, dan berpikir berpikir dan berpikir even ketika gw terbaring di kasur jam setengah 4 pagi, mata berat dan capek... tapi gw gak bisa berhenti mikirin Hugo.
This movie, the story, the casts, the 3D (is the best 3D I've ever seen - seriously - dan gw benci 3D karena bikin gw keleyengan dan kacamatanya sakit, but this?!@$%&) are all SUPERB.
Gw praktis tangan di dada hampir sepanjang film - gw pikir gw sebentar lagi stroke.
C'est magnifique.
Mon Dieu, c'est parfait!!!
Okay, bikin enek, hahaha. Tapi itu dua dari segelintir kalimat dalam bahasa Perancis yang gw tahu.

Gw bukan cinephile. Gw cuma awam yang sangat gemar nonton, nonton dan nonton.
But I take movie seriously. I love cinema.
Dan gw biasanya membedakan film ke beberapa kategori.
1. Bagus-dan-gw-suka
2. Bagus-tapi-gw-gak suka
3. Ehmm-ya-okay
4. Menghibur
5. Jelek/sampah
dan terakhir
6. Don't-even-care.

Hugo is...
BAGUSBANGETDANGWSUKABANGETYAAMPUNGWGATAUMESTINGOMONGAPA.

Asa Butterblabla, anak ini... aktingnya bagus sekali, pure dan tulus dan dari hati gitu.
Chloe fucking Moretz dan fake british nya... clapclapclaps.
Ben Kingsley omg, he gave me shiver.
And the rest of the casts, Sacha Baron Cohen, Helen McCrory, dan wajah wajah tak asing dari Harry Potter lainnya. Semua nyaaaaa bagusss.
Mama, this movie makes me want to be an actor even more.
You know, selain uangnya of course, punya karya, main di film bagus, film yang mungkin bisa membuat orang lain merasa seperti ini setelah menontonnya...
Di layar besar... *slapself*

Di toilet setelahnya, ada dua pria yang saling ngobrol sambil cuci tangan (nah gitu dong, habis pipis harus cuci tangan!). Mereka bilang filmnya biasa aja dan gak begitu suka. Bahkan teman gw yang midnight di mall yang berbeda juga mengalami peristiwa serupa, hanya saja dua pria tersebut bilang kalau filmnya bikin ngantuk.

I was so sad, like... sayang bangetttt, sayangggg bangettttt. If only you can feel what I feel.

Di hari yang sama gw nonton This Means War. Selain ceritanya yang yaudahyalopastipernahnontondifilmyanglain, gak suka sama Reese Witherspoon (gak pernah suka), becek sepanjang film karena Tom Hardy dan Chris Pine (I so want to be the meat between those buns oh lord), film ini jungkir balik banget dibanding Hugo.
Hugo is like... a love at first sight.

A friend said to me :
"Mau bagaimana lagi Rakun (panggilan gw). Beda sejarah beda kecintaannya. Itu film personal, untuk orang yang mencintai film."

Dan gw mengangguk angguk.
Masih mengangguk angguk.
Angguk angguk.

You think I'm exaggerating?
Hope you see and you get what I'm talking about.
You should see it ASAP - in 3D.

I just love this movie so effing much.

10/10

---

Confession : ini film Martin Scorsese pertama yang gw tonton.

Nope, gw gak nonton Taxi Driver, Goodfellas, The Aviator, The Departed, Shutter Island, film film dia lainnya. Tapi setelah ini, I'll start digging. Di rumah sudah ada Taxi Driver dan Shutter Island. I'll start from there ;)

Dan terakhir, The Artist won over Hugo??? Gw akan segera lihat film yang overrated ini, SEGIMANA BAGUSNYA SIH SAMPE MENANG DARI HUGO????? Awas kalo bapuk.
Denger denger sih filmnya lebih ke style over substance. *sebel*

---

Nuff said, cepatan nonton!!!!!!!!!!

Comments

Post a Comment

Popular Posts