Nonton Bareng.


Gw sangat suka nonton film sendirian.
Gak ada yang ganggu. Fokus.
Sibuk dengan pikiran sendiri.
Tapi kalau nonton bareng bareng Paul Kyo dan kawan kawan itu beda.
Mereka bisa nonton sambil jalan-jalan.
Mereka bisa nonton sambil merokok di kamar mandi dan berdiri di ambang pintu sambil nonton dan sesekali menghilang membuang abu rokok.
Mereka bisa keluar dari ruangan tanpa menghentikan film. Gak di pause loh. Gak di pause?!
Mereka bisa ngobrol hal lain sama sekali.
Mereka bisa bbm-an atau bahkan sambil browsing.
Mereka bisa ketiduran.

Dan hati gw sangat 'gatel'.
Gengges bangetttt.
How come mereka nonton seperti itu?!?!?!
I... just dont get it. LOL.

Guys, you're missing out a lot of things.
Bisa jadi dialog atau narasi penting.
Bisa jadi gesture atau pandangan mata penuh arti.
Bisa jadi adegan penting.
Bisa jadi apa saja, bahkan saat kita memejamkan mata untuk berkedip lebih dari dua detik.

And that is why I love watching movies alone. Hahaha.

Don't get me wrong.
I love watching movies with them.
Mereka bisa membuka 'diskusi' atau perbincangan atau bahasan apapun itu tentang film yang sedang ditonton tersebut, memberikan pemahaman lebih dalam dan info info yang gw tidak tahu.

That is why I prefer to watch movies that I've watched before with them.
Now we're watching (again)... The Borrower's Arriety. ;)
Diangkat dari novel Inggris karangan Mary Norton.
Gak se-extravagant Spirited Away atau sejujur dan sepolos Totoro atau Ponyo sih...
Tapi filmnya sangat sederhana, sangat detail (pastinya), dan sumpah manis nya sampai disemutin. Hehe.
Whisper Of The Heart + sedikit Totoro + sedikit Spirited Away = The Borrower's Arriety.
(lah kok jadi review film)

Oh anyway.

Filmnya sebentar lagi berakhir. :D

Comments

Popular Posts