cos it ain't easy...


I'm starting to think that gay relationship is nearly... impossible.
Please, correct me if I'm wrong. :(

Gay relationship, gak semudah hubungan heteroseksual kan...
Hell, they oppose the thing.
They bash the thing.
They said, it's a sin.
Gak semua orang berpikiran terbuka.
Apalagi di negara... seperti ini.

Mungkin di saat ini lo hanya berpikir,
oh gw mau punya pacar,
mau cinta-cintaan,
pokoknya menye-menye deh.
Sampai pada satu saat dimana
pertanyaan-pertanyaan sulit itu mulai muncul.
Mau dibawa kemana hubungan ini?

Kalau lo straight,
pacaran awet,
yuk nikah,
yuk buat anak,
yuk setia sampai mati.
Nah kalau ini...

Belum ceritanya kalau lo anak satu-satunya,
atau anak laki satu-satunya dalam keluarga,
diharapkan untuk meneruskan keturunan,
melanjutkan bisnis dan nama keluarga,
keluarga belum tahu tentang orientasi lo,
belum tentu lagi bagaimana reaksi mereka,
apakah lo akan diseret ke psikiater,
disuruh jadi biarawan,
dipaksa untuk membohongi diri lo sendiri
lalu menikah dengan wanita pada akhirnya,
atau lebih dramatisnya lo diusir,
tidak dianggap sebagai anggota keluarga dan... astaga.

Dalam sebuah relationship,
gw rasa lo juga gak berhubungan dengan orang itu saja,
juga dengan... sebut saja, keluarganya, teman-temannya.
Gak, gay relationship gak semudah itu.
Untuk diterima.

Yah memang ada sih yang berhasil,
jadi spouse, punya baby, dan seterusnya.
Oh I'd love to have one.
Bukan suami atau anak... uhm,
maksud gw, happy ending nya.

Tapi ya realistis aja gitu...

Comments

Popular Posts