I told you, I was trouble.


Pernah gak sih,
ada saatnya, crappy mood mampir,
rasanya kosong dan gelisah,
dengan alasan yang gak jelas,
dan lo mendengarkan musik-musik galau,
seperti yang gw lakukan saat ini,
gak membantu memang,
tapi merupakan teman yang tepat,
teman, untuk menemani.

Uhm...
Gw itu seperti tinggal di dalam lingkaran yang gw bangun sendiri,
zona aman, dimana gw diam duduk bersama hal-hal yang gw senangi dan gw jaga,
dan saat gw merasa ada sesuatu hal atau orang yang seperti menyerang pertahanan gw,
atau mengusik, utak atik, atau maksa masuk, gw ngamuk.
Saat semuanya baik-baik aja dan tiba-tiba gw ngomel, mungkin itu alasannya.

Dan gw memandang dunia bukan sebagai tempat yang melulu senang,
gw gak bangun tidur dan pergi tidur selalu dengan senyuman.
Gw judes saat gw baru bangun tidur.
Gw duduk sarapan dengan diam, mengganti baju, ngaca dalam diam,
gw berangkat kampus dengan diam,
sampai saat perjalanan dan gw mendengarkan musik,
mood gw kembali.

Gw bukan orang melulu optimis,
dan gw juga bukan orang yang pesimis.
Gw adalah orang yang yakin, yakin pasti bisa,
bukan karena gw yakin bisa tetapi karena gw harus bisa
dan tetap menyimpan segala ragu-ragu dan ketakutan gw entah di laci sebelah mana,
pura-pura lupa dan pura-pura berani,
atau cukup dengan berpegang pada kalimat :
"we'll get through this, somehow."

Dan gw berusaha untuk gak mengusik orang lain.
Kalau lo suicidal, i respect it. Itu pilihan lo mungkin.
Kalau lo centil dan binal, itu juga terserah lo.
Kalau lo culun atau lo populer, asli, gw gak peduli.
I could careless.

Semuanya berbeda, semuanya aneh, semuanya unik. Let it be.
Gw gak berusaha mengajak orang lain untuk jadi seperti gw.

Dan alasan kenapa gw menulis hal ini,
gw cuma merasa terusik.

Semoga gak menyinggung siapapun,
rasanya gw butuh mengurai isi kepala gw, penuh sekali.

Like an angry apple tree, I throw my apples if you get too close to me.

Comments

Popular Posts