Uang memang segalanya ( . / ? )


Kenapa sih harus menghela nafas?

Setiap kali gw minta sesuatu?

Setiap kali gw tunjukkin hal-hal yang patut diperhatikan?

Setiap kali gw butuh... dukungan.

Yang gw butuh cuma dukungan.

Karena uang, kalian gak punya, dan gw mengerti.

Yang gw butuh cuma dukungan.

Gak ada uang, seperti yang kalian bilang, dan gw mengerti.

Yang gw butuh cuma waktu sedikit aja.

Dan dukungan.


Yang ini gw gak mengerti.


Tapi kayaknya lebih menarik mengatur pot bunga,

harus menghadap utara, biar hujan uang.

Mungkin lebih menarik memasang sekian jumlah lilin di halaman rumah,

supaya nasib jadi terang atau apalah.

Atau lebih menarik mengatur kemana arah goresan tanda tangan gw.

Dan lebih menarik bolak-balik Jakarta Bandung Pelabuhan Ratu dan ujung dunia lainnya untuk ngurusin hal lain bersama orang-orang lain yang sumpah mati menurut gw gak masuk akal dan gak penting.


Yang ini gw gak mengerti.


" Aku harus beli cat... "

Menghela nafas.

Muka itu lagi.

" Aku harus bayar uang kuliah loh... "

Menghela nafas.

Muka itu lagi.

" Gigiku berdarah lagi... "

Menghela nafas.

Muka itu lagi.


Yang ini gw gak mengerti.


Gw benci muka itu.

Rasa-rasanya sekali lagi gw lihat muka itu,

gw akan teriak.

Sampai mereka diam dan melotot.

Sampai mereka balas teriak dan menghela nafas lagi.


Yang ini gw gak mengerti.


Kenapa nggak pakai kata-kata manis yang menghibur,

kata-kata lembut yang melegakan,

atau cuma sedikit sentuhan di rambut,

sedikit remasan di pundak,

atau satu ciuman di kening.


Yang ini gw gak mengerti.


KALAU GAK ADA UANG, DUKUNGAN MASIH ADA KAN?


Comments

Popular Posts